Dispersi Cahaya
Cahaya matahari disebut juga cahaya putih / alami / kodrati / polikromatis jika di atmosfir mengenai pada kumpulan uap air maka akan didispersikan / diuraikan menjadi warna-warna tunggal / monokromatis. Peristiwa didispersi memungkinkan karena adanya perbedaan indeks bias cahaya (n). Dari merah ke ungu indeks biasnya membesar n (ungu) > n(merah). Ini juga berarti indeks bias cahaya putih yang masuk ke prisma setelah keluar tidak lagi berwarna putih tetapi terdispersi sesuai dengan warna pelangi dengan warna ungu mempunyai deviasi (D) terbesar dan warna merah mempunyai deviasi terkecil D(ungu) > D(merah).
Maka:
Sehingga:
Sedangkan deviasi pada umumnya adalah
Warna Benda
Untuk mengetahui warna benda diperlukan cahaya tampak karena adanya sifat penyerapan selektif, sehingga cahaya putih yang datang pada suatu permukaan misalnya saja meja merah maka warna merah tunggal saja yang dipantulkan sedangkan spektrum yang lain semuanya diserap. Cahaya merah yang dipantulkan sampai ke mata olehkarena itu dapat dikatakan meja berwarna merah.
Warna Primer
Yaitu warna biru, merah dan hijau. Dispersi cahayayang terjadi karena perpindahan indeks bias mula-mula diamati oleh Newton. Oleh Newton juga dibuat cakram optik yaitu berupa bidang lingkaran yang diberi warna-warna tunggal dan diputar dengan kecepatan tertentu akan tampak berwarna putih.
Warna Sekunder
Yaitu warna yang diperoleh dari penggabungan warna-warna primer. Gabungan warna tersebut adalah magenta, sian dan kuning. Keterangan tersebut dapat digambarkan secara sederhana dengan diagram segitiga warna.