Rangkaian Listrik Seri dan Parallel

Rangkaian seri merupakan salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Rangkaian seri bisa digunakan pada rangkaian lampu maupun sumber tegangan. Untuk sumber tegangan seperti baterai lampu senter biasanya dipasang secara seri untuk mendapatkan tegangan yang sesuai dengan lampu karena pada dasarnya merangkai sumber tegangan atau baterai secara seri akan dapat menaikkan tegangan yang merupakan salah satu kelebihan pada rangkaian seri. Akan tetapi rangkaian sumber tegangan atau lampu secara seri juga memiliki kelemahan yaitu adanya saling ketergantungan sebagai contoh jika ada salah satu baterai yang mati atau lampu yang putus maka arus pada rangkaian seri tersebut akan mati.

Rangkaian Paralel seri merupakan salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel). Sebagai contoh yaitu semua instalasi kelistrikan di suatu rumah, maka pemasangan semua beban seperti lampu, seterika, kipas angin dirumah pada umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakaian paralel pada suatu sumber tegangan pada umumnya mertujuan untuk menaikkan besarnya arus listrik dengan tegangan tetap (bila sumber tegangan semua sama). Pada rangkaian paralel memiliki kelebihan yaitu masing-masing beban atau sumber tegangan yang dipasang pada rangkaian tidak akan mempengaruhi dan mengganngu jalan dari arus listrik secara keseluruhan. Sehingga bebas untuk mematikan atau melepas sumber tegangan atau lampu dari rangkaian paralel. Namun rangkaian ini memiliki kelemahan yaitu banyak sekali percabangan arus sehingga akan lebih banyak bahan yang diperlukan untuk instalasi.

Rangkaian kombinasi merupakan rangkaian campuran antara rangkaian seri dan parallel, biasanya rangkaian seperti ini disebut juga rangkaian seri-parallel.

Pemantulan Pada Cermin


Pada dasarnya suatu pemantulan cahaya terbagi atas macam yaitu pemantulan baur atau acak (pemantulan difus) dan pemantulan secara teratur. Pemantulan baur biasanya dapat terjadi jika terdapat suatu berkas cahaya mengenai permukaan benda yang kasar atau tidak rata. Permukaan benda yang tidak rata tersebut menyebabkan sinar pantul yang arahnya tidak beraturan. Sedangkan pemantulan teratur dapat terjadi apabila cahaya mengenai permukaan yang licin, rata dan mengilap sama seperti sifat yang dimiliki oleh cermin. Pada cermin hasil pemantulan sinar datang yaitu sinar pantul memiliki arah yang teratur sesuai dengan permukaan cermin. Karena mengingat cermin itu sendiri dibedakan menjadi tiga yaitu cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.

1. Pemantulan Pada Cermin Datar

Cermin datar merupakan sakah satu cermin memiliki permukaan yang rata, datar dan tidak melengkung pada bidang pantulnya. Untuk cermin datang biasanya memiliki sifat-sifat khusus yang ditunjukkan pada bayangan hasil dari cermin datar antara lain:
  • Tinggi bayangan akan sama dengan ukuran tinggi benda.
  • Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
  • Posisi hasil bayangan pada cermin datar akan berlawanan dengan bendanya.
  • Sifat bayangan tegak sama seperti bendanya.
  • Bayangan yang terbentuk bersifat semu atau maya, yaitu: bayangan dapat dilihat dalam cermin, akan tetapi bayangan tersebut tidak dapat ditangkap oleh sebuah layar.

2. Pemantulan Pada Cermin Cembung

Cermin cembung merupakan sakah satu cermin memiliki permukaan bidang pantul melengkung ke arah luar. Cermin cembung pada umumnya digunakan untuk spion kendaraan bermotor supaya didapatkan bayangan yang lebih lebar sudut pandangnya. Untuk cermin cembung memiliki sifat bayangan yang dihasilkan sebagai berikut:
  • Bayangan yang dihasilkan cermin cembung bersifat maya dan tegak.  
  • Ukuran bayangan yang dihasilkan lebih kecil dari ukuran benda sesungguhnya atau memiliki sifat diperkecil, sehingga memungkinkan sudut pandang yang dihasilkan pada cermin cembung bisa lebih lebar.

3. Pemantulan Pada Cermin Cekung

Cermin cekung merupakan sakah satu cermin memiliki permukaan bidang pantul melengkung ke dalam. Cermin cekung pada umumnya digunakan untuk reflektor pada lampu utama kendaraan bermotor dan lampu senter. Untuk cermin cekung memiliki sifat bayangan yang bergantung pada letak dan posisi benda terhadap cermin. Sebagai contoh, yaitu:
  • Apabila suatu benda diletakkan dekat dengan cermin cekung, maka sifat bayangan yang dibentuk adalah tegak, lebih besar, dan semu (maya).
  • Apabila suatu benda diletakkan jauh dari cermin cekung,maka sifat bayangan yang dibentuk adalah  nyata (sejati) dan terbalik.
Oleh karena itu pada cermin cekung dapat dibuat suatu pengelompokan yang bergantung dengan posisi benda pada masing-masing ruang. 
  • - Benda di ruang I : maya, tegak, diperbesar.
  • - Benda di ruang II :  nyata, terbalik, diperbesar.
  • - Benda di ruang III : nyata, terbalik, diperkecil.
  • - Benda tepat di pusat kelengkungan : nyata, terbalik, sama besar.
Pada prinsipnya suatu benda dapat dilihat dengan mudah oleh mata karena adanya cahaya, yang dipancarkan atau dipantulkan dari benda tersebut saat terkena cahaya. Sedangkan cahaya yang berasal dari suatu benda dapat berasal dari cahaya yang berasal dari benda itu sendiri contohnya matahari, lampu senter, lilin, atau cahaya yang memancar dari benda akibat memantulnya cahaya pada permukaan benda seperi saat melihat benda berwarna merah, artinya benda tersebut memantulkan cahaya berwarna merah.